إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ حَدِّثُونِي مَا هِيَ قَالَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ قَالُوا حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هِيَ النَّخْلَةُ
”Sesungguhnya diantara macam-macam
pohon ada satu pohon yang tidak jatuh daunnya. Dan itu adalah
perumpamaan bagi seorang muslim. Katakanlah padaku, pohon apakah itu?” Maka para sahabat beranggapan bahwa yang dimaksud adalah pohon yang berada di lembah-lembah. Abdullah (Ibnu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma) berkata:”Aku berpikir dalam hati bahwa pohon itu adalah pohon kurma, tapi aku malu mengungkapkannya.” Kemudian para Shahabat radhiyallahu 'anhum berkata:”Wahai Rasulullah, pohon apakah itu?” Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:”Ia adalah pohon kurma.” (HR. al-Bukhari dan selainnya)
Mari kita perhatikan dan cermati pohon kurma, yang mana ia adalah salah satu tanda-tanda keajaiban Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka akan kita dapatkan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah dan keajaiban yang menakjubkan. Yang mana ketika Dia Subhanahu wa Ta'ala menciptakan jenis pohon betina dari pohon kurma yang membutuhkan perkawinan, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan untuknya jenis pohon jantan yang mengawininya. Hal ini seperti binatang jantan dan betinanya. Oleh sebab itu, sangat besar keimiripannya dengan manusia, khususnya dengan orang yang beriman dibandingkan dengan jenis-jenis pohon yang lain. Sebagaimana yang diperumpamkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan itu dari beberapa sisi:
Pertama: Akarnya kokoh menghunjam ke
dalam bumi dan menancap kuat di sana. Ia tidak seperti pohon-pohon yang
lain yang akarnya muncul di permukaan tanah, maka ia tidak memiliki
kekokohan dan kekuatan.
Kedua: Lezat, manis rasa buahnya dan
banyaknya manfaat pohon tersebut. Demikian juga seorang yang beriman, ia
baik dan manis dalam perkataannya dan dalam perbuatannya serta ia
bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain.
Ketiga: Langgengnya pelepah dan
daun-daunnya, ia tidak gugur (rontok) darinya baik di musim dingin
maupun musim panas. Demikian uga seorang yang beriman, tidak lepas
darinya pakaian ketakwaan dan perhiasannya hingga dia bertemu Allah Subhanahu wa Ta'ala (meninggal dunia).
Keempat: Mudah untuk memetik buahnya,
kalau pohonnya pendek maka orang yang memetiknya tidak perlu
memanjatnya. Dan adapun jika ia tinggi menjulang maka memanjatnya juga
mudah, jika dibandingkan dengan pohon lain yang tingginya sama
dengannya. Maka engkau melihat seolah-olah dia sudah dipersiapkan untuk
dinaiki dan dipanjat. Demikian juga seorang yang beriman kebaikannya
mudah dan dekat dengan orang-orang yang ingin mendapatkannya. Ia bukan
tipe manusia penipu dan pencela.
Kelima: Buahnya adalah salah satu buah yang paling bermanfaat di antara buah-buahan di dunia. Karena ruthabnya
(buah kurma yang masih segar) adalah buah yang manis. Kurma yang sudah
kering (tamr) bisa dijadikan makan pokok, lauk dan buah-buahan. Dan ia
juga bisa dijadikan cuka, dan mansian, di samping itu ia juga masuk ke
dalam aneka jenis minuman dan obat-obatan, serta banyaknya manfaat yang
dikandung olehnya dan juga oleh buah anggur di atas manfaat buah-buah
lain.
Keenam: Pohon kurma adalah pohon yang
paling tahan terhadap angin dan kekeringan. Adapun pohon-pohon besar dan
rindang selainnya, maka terkadang ia tumbang tertiup angin, terkadang
tercabut oleh hempasan angin, retak dahan-dahannya, dan tidak tahan
terhadap kekeringan sebagaimana ketahanan pohon kurma. Demikian juga
seorang yang beriman, maka ia adalah orang yang tahan banting dan sangat
penyabar dalam menghadapi segala macam musibah dan ia tidak goncang
diterpa berbagai macam ujian.
Ketujuh Seluruh bagian pohon kurma
bisa memberkan manfaat, tidak ada satupun darinya yang tidak memiliki
manfaat. Maka buahnya bermanfaat, batang pohonnya memiliki manfaat untuk
bangunan rumah, atap dan yang lainnya, pelepahnya bisa dipakai untuk
atap rumah sebagai pengganti rotan, dan sebagai pentutup celah-celah dan
lubang, daun-daunnya bisa dibuat keranjang, perabotan rumah tangga yang
lainnya, tikar dan lain-lain, dan sabutnya memiliki manfaat yang sudah
tidak asing lagi bagi kita. Maka manfaat-manfaat ini cocok dengan
sebagian manusia dan juga cocok dengan sifat-sifat seorang muslim. Dan
Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan setiap manfaat dari manfaat-manfaat tersebut sebagai sifat dari seorang muslim. Maka ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala
menciptakan duri pada pohon kurma, maka Dia menciptakan pada diri orang
muslim sifat yang serupa dengannya (duri) yaitu sifat keras dam tegas
terhadap musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka jadilah
ketegasan dan kerasnya seorang muslim seperti duri pada pohon kurma. Dan
terhadap sesama orang yang beriman ia laksana ruthab yang manis dan lembut. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
مُّحَمَّدُُ رَّسُولُ اللهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ….{29}
”Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka,…. (QS. Al-Fath: 29)
Kedelapan: Semakin lama usia pohon kurma
semakin bertmbah kebaikannya dan semakin bagus buahnya. Demikian pula
seorang yang beriman jika umurnya pnjang maka akan bertambah kebaikannya
dan semakin bagus amalannya.
Kesembilan: Hati atau inti pohonnya
(bagian tengah dari batang pohon) adalah hati (inti) pohon yang paling
baik dan paling manis. Demikian juga hati seorang yang beriman ia adalah
hati yang paling baik.
Kesepuluh: Manfaatnya tidak akan
terputus secara total, akan tetapi jika ada salah satu manfaat yang
terputus/hilang maka masih ada manfaat-manfaat yang lain. Sehingga jika
ia tidak berbuah selama satu tahun, maka pelepahnya, daunnya, dan
serabutnya masih bisa bermanfaat. Demikian juga seorang yang beriman, ia
tidak pernah kosong dari perilaku kebaikan secara total, jika hilang
darinya satu kebaikan, maka masih ada kebaikan dari sisi yang lain. Maka
kebaikannya (kebaikan seorang yang beriman) akan tetap bisa diharapkan
sedangkan keburukannya kita akan tetap merasa aman darinya.
Dipublikasikan: artikelassunnah.blogspot.com
Allahuakbar,,,
BalasHapus